Generasi sandwich merupakan generasi paruh baya yang telah berkeluarga, tetapi juga harus mengurus dan membiayai orang tuanya untuk bertahan hidup. Tentunya keadaan ini tidak mudah dan banyak dialami oleh milenial saat ini.
Jika kamu salah satunya dan agar tidak stres mengatur keuangan untuk keluarga dan orang tua, kamu bisa melihat panduan mengatur keuangan bagi sandwich generation berikut ini.
![]() |
Generasi sandwich bertanggung jawab terhadap generasi di atas dan di bawahnya. |
1. Membangun komunikasi yang baik tentang keuangan dengan orang tua
Dalam beberapa hal, terkadang komunikasi membicarakan isu keuangan dengan orang tua tidak berjalan mendalam.
Padahal kamu perlu tahu keadaan finansial mereka tentang bagaimana rencana mereka menyiapkan masa pensiunnya nanti serta aset apa saja yang dimiliki.
Semakin dini obrolan ini diangkat dan semakin terbuka, maka akan lebih mudah bagi kamu memahami kondisi finansial orang tua.
Sehingga kamu bisa mendapat gambaran tentang seberapa besar peran yang kamu perlukan untuk mendukung keuangan orang tuamu.
Baca juga: Cara investasi emas biar untung bagi pemula
2. Memikirkan pendapatan sampingan
Saat kamu harus membiayai dua generasi sekaligus, itu artinya kamu nggak bisa hanya mengandalkan satu sumber penghasilan saja.
Hal ini karena kebutuhan yang harus kamu keluarkan menjadi lebih banyak. Apalagi bila melihat kondisi sekarang, dimana dunia bisnis kadang nggak menentu kemungkinan untuk dipecat atau di PHK semakin besar.
Oleh sebab itu, persiapkan jaringan pendapatan sampingan lainnya, dengan cara berjualan online, menjadi freelancer, menyewakan properti, menjadi YouTuber atau Blogger, buka usaha laundry, membuat bisnis katering dan sebagainya.
3. Libatkan anak dalam diskusi keuangan
Tidak hanya perlu melibatkan orang tua dalam pengelolaan keuangan, kamu juga perlu melibatkan anak dalam diskusi ini.
Dengan mengajak anak berdiskusi tentang keuangan bisa memberitahu mereka tentang bagaimana orang tua mengatur keuangan dengan bijak.
Hal ini juga membantu kamu mengetahui harapan yang diinginkan oleh anak dan memberikan batasan terkait keuangan keluarga. Sehingga bila harapan ini tidak terwujud kamu bisa menjelaskan alasannya dengan baik.
4. Prioritaskan penghematan
Karena kamu memiliki banyak tanggungan tentunya berhemat menjadi hal yang harus diprioritaskan.
Hindari berbelanja untuk hal-hal yang bersifat keinginan semata agar cash flow tetap berjalan positif.
Kurangi juga berbelanja hal-hal yang lebih konsumtif yang tidak diperlukan. Bila anggaran sudah mengetat, maka kamu bisa mencoba melonggarkan anggaran menabung untuk membantu keuanganmu.
5. Minta bantuan
Jika dalam keluarga kamu bukanlah satu-satunya anak dari orang tuamu. Menjadi hal wajar bila kamu meminta bantuan juga terhadap kakak atau adikmu.
Ingat bahwa tanggung jawab merawat orang tua adalah tanggung jawab bersama dan tidak bisa diletakkan pada seseorang. Jadi, mulailah berdiskusi dengan anggota keluarga lainnya untuk mendukung finansial orang tua.
Diharapkan dengan ajakan tersebut anggota keluargamu yang lainnya akan turut tergerak untuk membantu merawat orang tua.
6. Mengambil langkah asuransi
Keadaan darurat bisa terjadi kapan saja seperti sakit, kecelakaan dan sebagainya. Untuk mengantisipasi keadaan itu sebaiknya kamu mendaftarkan anggota keluarga dan orang tua pada asuransi kesehatan.
Dengan mengikuti asuransi kamu bisa meminimalisir risiko biaya yang besar saat salah satu keluargamu mendapatkan penangan medis. Mengingat beberapa biaya medis juga tidak bisa dianggap murah.
Dengan mengaplikasikan enam cara mengatur keuangan bagi sandwich generation ini, diharapkan kondisi keuanganmu semakin membaik karena kamu sudah bisa mengaturnya dengan benar.
Jangan lupa juga untuk terus menabung dana darurat untuk kebutuhan yang mungkin terjadi di luar dugaan.
Sumber:

Seorang penulis yang telah berkecimpung dalam bidang ini selama lebih dari lima tahun.
Saat ini kegiatan saya tidak hanya sekedar menulis, tapi juga sedang mendalami tentang SEO (Search Engine Optimization) serta membangun situs ini agar bisa lebih berkembang.