Kadang merasa lelah saat kita harus hidup juga memikirkan kehidupan orang lain. Itulah yang selalu terjadi pada sandwich generation.
Generasi sandwich itu memang kerap berada di persimpangan kesulitan antara mereka harus menghidupi dirinya, anaknya hingga orang tuanya sekaligus.
Tak masalah bila keuangan generasi sandwich ini mapan, lalu bagaimana bila keadaan keuangan mereka nihil juga? Tentu akan menjadi kemiskinan baru.
![]() |
Sumber: Jeda |
Dilansir dari EKRUT diketahui bahwa generasi sandwich ini selain mengalami masalah keuangan, mereka juga kerap mengalami berbagai masalah lain di hidupnya seperti:
- Masalah sulitnya mengelola pekerjaan, menemukan hobi hingga waktu untuk diri sendiri
- Masalah menemukan waktu terbaik dalam menjalani peran sebagai orang tua sekaligus sebagai anak
- Sering merasa lelah dan depresi akibat tekanan dari dua generasi ini
Baca juga: “Toxic Positivity” Kata-kata penyemangat yang menyesatkan
Namun meski begitu, ternyata menurut sebuah penelitian yang dilakukan Pew Research Center mengatakan bahwa sekitar 31 persen generasi sandwich mengatakan mereka sangat bahagia dengan hidup mereka dan sekitar 52 persen generasi sandwich juga bilang mereka cukup bahagia.
Kamu sendiri apakah termasuk generasi sandwich? dan bahagiakah kamu menjalani peran tersebut?

Seorang penulis yang telah berkecimpung dalam bidang ini selama lebih dari lima tahun.
Saat ini kegiatan saya tidak hanya sekedar menulis, tapi juga sedang mendalami tentang SEO (Search Engine Optimization) serta membangun situs ini agar bisa lebih berkembang.