![]() |
Copyright: Pixabay.com |
Jakarta, 2019
Dear, Yang Terhormat tim HRD atau Recruiter
di
Tempat
Salam sayang dari saya,
Berkenaan dengan surat cinta yang datang dari anda beberapa waktu lalu, yang meminta saya (pelamar) untuk datang mengikuti interview atau psikotes atau tes bakat. Saya ingin mengucapkan terima kasih atas surat cinta yang tersemat di laman email saya tersebut.
Bagi saya itu adalah kabar baik, mana kala anda menjadikan saya sebagai calon kandidat yang mungkin bisa mengisi kekosongan anggota di perusahaan anda.
Baca juga: Interview Wilmar Indonesia (Review Kerja)
Dan sejujurnya sayapun menyambut baik undangan itu, dengan berusaha hadir mengikuti prosesnya. Baik itu jaraknya dekat maupun jauh. Saya melakukan itu karena saya tahu ada harapan kecil dalam surat cinta undangan anda tersebut, yang mungkin bisa menjadi jalan pembuka rejeki saya di masa depan.
Anda mungkin belum terpikir, bagaimana cara pencari kerja menuju ke kantor anda. Meski mereka memiliki waktu yang luang, bukan berarti mereka memiliki uang yang banyak dan fisik yang sehat.
Lantas, setelah mengikuti proses yang anda agendakan, anda pun meminta saya dan pencari kerja lainnya untuk menunggu selama 1-2 minggu. Dan yang sering terjadi adalah anda tidak pernah memberi kabar apapun.
Tim HRD yang saya sangat hormati, saya mungkin sedikit lancang menuliskan surat ini. Mohon maaf bila anda tidak berkenan. Namun, sebagai salah satu pencari kerja, di luaran sana saya yakin banyak juga yang sedang menunggu kabar baik yang pernah anda janjikan.
Saya dan mungkin pencari kerja lainnya tidak berharap banyak. Tetapi hanya berharap kejelasan dari proses rekruitmen yang pernah dijalani. Andaikata memang hasilnya pahit, sampaikan. Pun apabila hasilnya manis ungkapkan. Saya sudah siap dengan segala berita yang mungkin akan anda berikan. Malahan dengan anda mengabarkan hal tersebut, menjadi jelas bahwa saya harus mencari perusahaan lain.
Tim HRD dan rekruitmen yang saya sayangi, saya tahu mungkin anda terlalu sibuk untuk memberi kabar yang tidak penting tentang ketidakcocokan kualifikasi di perusahaan anda dengan diri saya. Tetapi, apakah memang tidak ada waktu untuk mengabari saya dalam sepucuk email dengan 5 kata saja, mungkin? Atau kah mungkin apa anda tidak memiliki asisten HRD yang bisa mengabari hal tersebut? Bila jawabannya demikian saya akan memahami.
Baca juga: Cara Menjadi SEO Specialist dan Trennya di Masa Depan
Akhir kata dari saya bagi Tim HRD yang saya hormati, bahwa mungkin sebagian besar dari anda adalah lulusan Psikologi, tentu anda juga tahu bagaimana harusnya memanusiakan manusia.
Sekian email dari saya. Semoga bisa diterima dengan baik. Terima kasih.
Note:
Tulisan ini pernah saya publikasikan di blog ini pada 16 Oktober 2019 lalu.
Note:
Tulisan ini pernah saya publikasikan di blog ini pada 16 Oktober 2019 lalu.

Seorang penulis yang telah berkecimpung dalam bidang ini selama lebih dari lima tahun.
Saat ini kegiatan saya tidak hanya sekedar menulis, tapi juga sedang mendalami tentang SEO (Search Engine Optimization) serta membangun situs ini agar bisa lebih berkembang.