Bagi sebagian besar anak muda, media sosial menjadi ajang pamer untuk mengikuti trend yang lagi hits. Seperti beberapa waktu lalu di platform Instagram atau Twitter orang-orang ramai melakukan berbagai macam tagar challenge. Kebanyakan dari challenge tersebut ada yang berfaedah dan unfaedah, seperti #vanschallenge, #momochallenge, #10yearschallenge, #kikichallenge dan yang terbaru sekali yakni tantangan #trashtag atau lebih populer #trashtagchallenge.
Bila sekelumit tagar challenge di atas banyak yang tidak bermanfaat, tapi lain lagi dengan tagar #trashtag. Sebab, tagar ini mengajak semua orang khususnya anak muda untuk sadar dengan sampah di sekitarnya dengan cara memungut sampah dan mengumpulkannya dalam satu tempat. Apalagi bila kita perhatikan bahwa fenomena sampah menjadi masalah bagi banyak negara, dan Indonesia mempunyai masalah tersebut lantaran jadi penyumbang sampah plastik terbesar kedua setelah Cina.
![]() |
Sumber: Google.com |
Gerakan #trashtag sendiri dilakukan dengan cara memoto dua keadaan yang berbeda βbefore dan afterβ.Di mana saat before para pelaku challenge akan memotret keadaan hutan atau pantai, pekarangan, jalanan, sungai yang penuh dengan sampah berserakan. Sementara di bagian after mereka berselfie dengan gundukan sampah yang telah dipungut dan dimasukan ke dalam kantong sampah.
Sejak viral Maret lalu sudah banyak orang yang tergerak melakukan aksi ini. Di Instagram saja gerakan #trashtag sudah dilakukan oleh sekitar 38.429 postingan followers yang mentag melakukan aksi tersebut. Belum lagi jumlah tagar #trashtag yang dilakukan lewat akun Twitter. Kalau dilihat dari postingan foto-fotonya, kebanyakan mereka yang melakukan aksi #trashtag ini dengan cara bergerombol oleh 2-5 orang. Kendati demikian ada juga yang melakukannya seorang diri. Wuihhhh kerrenn yahh! Dan sekarang #trashtag sudah viral di media sosial dan banyak masyarakat yang melakukannya mulai dari Nepal, Indonesia, Amerika, Brazil, Afrika, India dan lain-lain.
Awal Mula Tren #Trashtag
Serupa tapi tak sama mungkin itulah yang patut disandingkan antara tagar #bhayplastik yang dibuat oleh perusahaan kita tercinta Telkomsel dengan tagar #trashtag yang dibuat oleh perusahaan UCO Gear. Keduanya sama-sama ingin membuat gerakan sadar akan keberadaan sampah di sekitar. Baik dengan cara mendaur ulang sampah tersebut melalui gerakan #bhayplastik maupun memungut sampah dan memasukannya ke dalam kantong sampah seperti yang dilakukan oleh #trashtag.
Dikutip dari situs outdoorindustry.org, #trashtag dicanangkan pada Oktober 2016. Gerakan ini pada awalnya memiliki konsep yang sederhana hanya dengan menemukan sampah, mengambil, memoto sampah dan membagikannya ke platform media sosial disertai dengan tagar #trashtag. Siapa saja yang dapat melakukannya akan mendapatkan merchendise gratis dari UCO Gear.
UCO Gear adalah salah satu perusahan yang memproduksi lampu atau lentera yang masuk dalam industri luar ruangan. Tagar #trashtag konsen untuk mengurangi setidaknya 10.000 keping sampah. Namun ternyata hasil dari gerakan ini sangat mengagumkan, tak hanya sudah melebihi 10.000 kepingan sampah tapi juga diikuti oleh ribuan followers diseluruh dunia. Untuk membuat gerakan ini semakin masiv, UCO Gear menggandeng Steven Reinhold @ramlin_reinhold yang merupakan aktivis pendaki gunung, pecinta lingkungan dan influencer di industri luar ruangan.
Reinhold kemudian diangkat menjadi Founder dari #TrashTag sekaligus ambassadaor dari UCO Gear. Hingga kini ia aktif mengambil kepingan sampah di gunung, mengumpulkannya, memotret dan membagikan ke akun Instagramnya. Tetapi upaya yang dilakukan oleh Reinhold kurang booming, sampai akhirnya seseorang dari Facebook bernama Byron Roman membuat aksi yang sama dan menjadi viral.
Ia membagikan momen dramatis pemungutan sampah pada 5 Maret 2019 lalu, di mana pada awal foto terlihat sekali lingkungan yang kotor kemudian jadi cling seketika di foto sesudahnya. Dalam postingannya Roman juga menantang anak muda untuk melakukan hal yang sama.
βIni tantangan baru untuk semua remaja yang merasa bosan. Ambil foto area yang perlu dibersihkan, lalu ambil foto setelah kamu melakukan sesuatu dan bagikan,β tulis Roman dalam caption fotonya di Facebook.
Sampai akhirnya postingan Roman sudah dibagikan oleh 323.000 kali dengan ribuan komentar di Facebooknya. Dan sejak saat itulah tagar #trashtag #trashtagchallenge dan #trashchallenge menjadi booming di jagat media sosial.
Lalu mereka bisa, kamu kapan?

Seorang penulis yang telah berkecimpung dalam bidang ini selama lebih dari lima tahun.
Saat ini kegiatan saya tidak hanya sekedar menulis, tapi juga sedang mendalami tentang SEO (Search Engine Optimization) serta membangun situs ini agar bisa lebih berkembang.