Sebenarnya, Detikcom buat saya sudah tidak asing lagi karena penelitian skripsi kemarin mengharuskan saya mengambil data di gedung Aldevco kantor redaksi Detikcom di daerah Pejaten Jakarta Selatan. Tadinya saya pikir saya bakal di interview di sana, karena mengingat semua pusat kegiatan detik disana tetapi malah di gedung Trans Tv di jalan Mampang Prapatan.
![]() |
Copyright : Jobstreet.com |
Dan berdasarkan informasi yang saya baca di internet, pak Budi sekarang diminta untuk menghandle media baru yaitu kumparan. Yah namanya juga pekerjaan, perusahaan yang di besarin sendiri kalau sudah kebeli sama orang lain tidak akan sama lagi Bahkan pendirinya bisa aja keluar dari perusahaan tersebut dengan berbagai sebab. Ini persis seperti nasihat yang teman saya ucapakan ” Kalau kamu kerja, jangan cintai perusahaannya tapi cintailah pekerjaannya”.
Disini saya mengerti kalau perusahaan yang dirintis sendiripun ga akan selamanya jadi milik kita. Eh terlalu jauh yah, intermezzonya. Oke balik lagi ke topik diatasi, jadi pada 23 Februari 2017 itu saya diminta untuk interview di Detikcom dengan posisi reporter. Sebelum hari H saya sebenarnya udah cari informasi tentang proses interview di Detikcom atau d Trans Tv. Dan akhirnya beberapa info yang saya dapat di internet diijabah juga pas hari H. Hanya sayang, beberapa info di internet ga begitu mendetail. Sehingga jujur saya kurang persiapan untuk itu
Baca di riview jobplanet sih katanya interview Detikcom mudah malah banyak yang keterima tapi kenapa rasanya kemarin sulit dan ribet yah? Saya rasa itu semua karena proses rekruitmennya disamakan dengan proses rekruitmen karyawan Trans Tv. Jadi sedikit sulit dan harus melalui beberapa tahapan. Tahapannya diantaranya :
- Tahap proses Psikotes di bagian ini kamu bakal di test sebanyak 5-6 kali soal psikotes diantaranya soal the most and the least, soal nyari huruf yang sama, soal selisih yang paling besar, soal selisih huruf yang paling besar, soal menarik kesimpulan dan terkahir soal imajinasi huruf R yang terbalik, berapa banyak yang paling cocok.
- Setelah menghabiskan waktu dengan seabreg pertanyaan pertanyaan psikotes yang membingungkan itu, dilanjut sama proses interview, awalnya saya kira bakal interview sama user ternyata interview sama HRD yang tadi sempat ngurusin kita. Setiap orangnya di interview sebanyak 30 menit lebih atau seenaknya HRD ngobrol sama kita.Berbagai pertanyaan terlontar dari mba HRD dan lagi-lagi saya kurang bisa menjawab pertanyaan dengan puas. Terutama tentang pertanyaan prestasi apa yang akan kamu berikan kepada Detikcom kalo kamu terpilih sebagai karyawan? Apa tujuanmu ingin bekerja di detik? Kenapa kamu ingin jadi jurnalis? Apa kamu punya kendaraan? dan ntahlah hanya keberuntungan yang bisa menolong saya, untuk bisa tembus ke tahap selanjutnya. Yaitu
- Interview dengan user sekaligus tes tulis. Yang mungkin saja terdiri dari tes tulis transkip wawancara bahasa Indonesia dan mentranslitkan tulisan bahasa Inggris merubahnya menjadi berita.
- Dan terkahir jika kamu terpilih adalah tahap pemerikasaan kesehatan.
Itulah tahapan proses interview di detikcom saat ini atau bisa di garis besarkan tahapan proses interview di Trans Tv. Oh ya dari sana juga saya menemukan banyak teman baru, para jurnalis yang sudah senior yang sudah malangmelintang didunia perjurnalisan. Diantara dari mereka ada yang sudah 5-7 tahun berpengalaman menjadi pekerja publikasi. Dan mereka tidak muda lagi, berbekal pengalaman yang banyak, tekad mereka bersaing dengan saya yang masih anak bombay ini. Hiks. Tak apalah rejeki ga akan kemana yahh. Semoga. Semangkaaaa…

Seorang penulis yang telah berkecimpung dalam bidang ini selama lebih dari lima tahun.
Saat ini kegiatan saya tidak hanya sekedar menulis, tapi juga sedang mendalami tentang SEO (Search Engine Optimization) serta membangun situs ini agar bisa lebih berkembang.