Skip to content

Pos-pos Terbaru

  • Pengalaman Menggunakan TWS VIVAN LIBERTY T200 – JD.ID HAUL Review Produk
  • 5 Ide side hustle yang bisa menghasilkan cuan, berani coba?
  • Mengulik Mukjizat Nabi Ibrahim AS yang Patut Kita Akui
  • 7 Kalimat Toxic Positivity yang Dikira Motivasi, Jangan Ucapkan Lagi Ya!
  • Yuk Simak Perbedaan Matcha dan Green Tea yang Kerap Dianggap Sama

Most Used Categories

  • Feature (55)
  • Karir (24)
  • Teknologi (22)
  • REVIEW (11)
  • Kesehatan Mental (11)
  • Portofolio (10)
  • Youtube (6)
  • Finansial (3)
Skip to content
Subscribe

Denai Cahaya Malam

Catatan Digital Nur Lella Junaedi

Subscribe
  • Home
  • Feature
  • Finansial
  • Karir
  • Kesehatan Mental
  • Portofolio
  • Review
  • Teknologi
  • YouTube
  • Home
  • 2014
  • Februari
  • 5
  • Bocah, Penjual Cobek

Bocah, Penjual Cobek

NurlellajunaediFebruari 5, 2014
Copyright: Dokumen Pribadi

Di terik matahari yang panas itu. Sekitar pukul 14.00 tiga bocah dan 2 orang wanita yang berusia separuh baya mulai tiba di lampu merah jalan Turnjoyo.
Mereka bersiap-siap dengan sebuah keranjang bambu dan cobeknya. 2 orang gadis kecil yang berusia sekitar 6 tahun dan 7 tahunan terlihat membawa cobek. Si gadis dengan baju merah nampak membawa keranjang bambu dengan diisi oleh 2 buah cobek.
Dan satu gadis dengan rambut diikat, dia nampak membawa satu buah cobek dengan kedua tangannya. Sementara, bocah laki-laki dengan usia sekitar 4,5 tahunan duduk di samping trotoar sembari menunggu kakak mereka kembali.Di tepi trotoar sana. Terlihat dua orang ibu yang tiada lain adalah orangtua ketiga bocah tadi. Tepat berada di belakangnya. Mereka sedang menunggu dan terlihat duduk di tepian trotoar sembari saling membersihkan rambutnya dari kutu-kutu.
Jalan Turnojoyo. Jika diamati merupakan daerah kota yang letaknya di belakang Mall BIP. Tapi siapa sangka di balik metropolitannya kota Bandung sekalipun. Nyatanya masih ada saja bocah-bocah yang menjajakan cobeknya kepada pengendara di lampu merah? dan bukankah itu sangat beresiko bagi mereka?Saat lampu merah menyala. Dua orang dari bocah perempuan itu terlihat segera berlari menjajakan cobeknya. 
Bocah perempuan berbaju merah segera memanggul keranjang yang berisi cobek. Tak lama bocah perempuan dengan rambut diikat pun segera menyusul untuk menawarkan kepada pengendara yang lain. Anak sekecil itu, masih sangat polos. Jelas mereka tidak akan malu di suruh oleh orang tua nya untuk berdagang cobek di lampu merah. 
Tetapi,  di daerah lalu lintas seperti itu di tambah sebentarnya lampu lalu merah menyala, siapa yang bisa melakukan transaksi dengan mudah? Apalagi dengan anak kecil? Berkali-kali si anak terlihat lari tergopoh-gopoh menawarkan cobek, tetapi dia juga harus siaga kembali ke tepian jika lampu hijau telah menyala.
Cobek yang mereka bawa itu jika di timbang, beratnya sekitar 1 kiloan dan dalam keranjang yang terbuat dari bambu itu, si bocah berbaju merah membawa 2 buah cobek yang terus ia jajakan kepada pengendara. Namun, selama beberapa menit mereka menjajakan cobek. Tak  jua ada tanda-tanda yang akan membeli cobek itu. Berkali-kali mereka mencoba menawarkan lalu ketepian, menawarkan ketepian lagi.
Tapi mereka tidak menyerah. Dengan sigap mereka segera menepi ketika lampu hijau menyala. Di sela-sela menunggu lampu merah kembali, mereka bercanda ria dengan bocah laki-laki yang terlihat kurus itu. Bahkan gadis cilik berbaju merah itu sesekali memeluk dan mencium adiknya. Bertahan hidup di kota besar memang keras, tapi itu semua  tak dapat merubah hati bocah-bocah itu untuk berhati lembut, dengan tetap menyayangi serta membantu orangtuanya.

Kini yang ada, waktu yang seharusnya digunakan untuk mereka tidur siang ataupun bermain. Harus terenggut dengan tuntutan berjualan cobek di lampu merah Turnojoyo.

Nurlellajunaedi

Seorang penulis yang telah berkecimpung dalam bidang ini selama lebih dari lima tahun.
Saat ini kegiatan saya tidak hanya sekedar menulis, tapi juga sedang mendalami tentang SEO (Search Engine Optimization) serta membangun situs ini agar bisa lebih berkembang.

Navigasi pos

Previous: “Menelisik Spesies Blekok di Rancabayawak”
Next: Tak Sekedar Pecel Lele Biasa

Related Posts

Mengulik Mukjizat Nabi Ibrahim AS yang Patut Kita Akui

Juli 10, 2022November 5, 2022 Nurlellajunaedi

Yuk Simak Perbedaan Matcha dan Green Tea yang Kerap Dianggap Sama

Juli 3, 2022November 5, 2022 Nurlellajunaedi

Hal penting yang harus kamu tahu tentang Virus Corona

Maret 21, 2020 Nurlellajunaedi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

Komentar

  1. Dzikri mengenai Interview Wilmar Indonesia (Review Kerja)Juli 23, 2022

    Mohon izin untuk interview apakah benar menggunakan bahasa Inggris sepenuhnya?

  2. benny mengenai 5 Tips menulis artikel SEO Friendly untuk BloggerJuli 23, 2022

    Nice info

  3. Website Murah Surabaya mengenai Cara Menjadi SEO Specialist dan Trennya di Masa DepanNovember 29, 2021

    apa itu seoMantab gan.., siapa tau bisa buat referensi

  4. nurlellamusic.blogspot.com mengenai 5 Cara mengamankan WordPress dari modus peretasanApril 25, 2021

    Wihh good job ka.. Sudah aware banget kayanya ya. :))Terimakasih sudah berkunjung. :))

  5. Raja Lubis mengenai 5 Cara mengamankan WordPress dari modus peretasanApril 25, 2021

    Alhamdulillah wordpressku sejauh ini aman-aman saja. KOmentar spam sudah bisa dilindungi akismet. Dan saya sering ganti password secara berkala.

Copyright All Rights Reserved | Theme: BlockWP by Candid Themes.
Go to mobile version