Ibu, jujur saat aku mendengar keluh kesahmu tadi dan berujar bahwa “kenapa nasib orang lain sangatlah baik, apa karena mereka keturunan PNS sehingga putra-putranyapun menjadi PNS?
entahlah,, hatiku menjawab seperti itu, dan mungkin saja karena mereka keturunan PNS, mereka dengan gampang mendapatkan jabatan tersebut.
“apakah karena ibu keturunan bodoh dan tidak pintar, maka menurun pula pada anak-anak ibu? kenapa milik yang bagus itu hanyya dimilki oleh mereka?”, kata ibuku sembari menangis.
“ibu, sadarlah. bersyukurlah pada Alloh atas apa yang diberikan-Nya”.ucapku lirih.
mendengar ibu berbicara seperti itu hatiku menjawab, sanggupkah aku mewujudkannya?sudahkan aku belajar dengan baik sekarang? sudahkah semua uang yang ibu berikan ku gunakan dengan benar??
ough,, itu seperti pertanyaan yang menusuk ke hulu hatiku dengan semua usahaku ini, jujur aku belum belajar dengan benar, aku belum menggunakan uang ibu dengan benar. Yang kulakukan hanya 10% mungkin, yang tertuju untuk ibu, walupun sebenarnya dilubuk hati ini, Hanya Dia yang paling Aku Sayangi.
Ibu, cukupkah jika suatu hari nanti setelah lulus dari sini, aku menjadi PNS??
cukupkah itu ibu?
impianku begitu besar dibanding itu ibu, impianku melebihi impian para PNS disana yang kebanyakan hanya mengandalkan uang untuk meraup segalanya.
Ibu, jika aku tidak bisa mewujudkan mimpimu, akankah kau kecewa bila suatu hari nanti aku tidak menjadi apa yang kau inginkan?
Ibu, Apapun yang terujar dari bibirmu yang penuh dengan kelembutan dan kasihsayang, akan selalu terpikir olehku ibu, sedapat mungkin Alloh yang mengetahui semua ini pasti akan mendengarnya dan aku akan berusaha mewujudkannya, melebih impianmu menjadi PNS.
kelak aku ingin melebih seperti PNS.
aku ingin bekerja dengan karyaku ibu, aku ingin bekerja dedikasiku sepenuhnya, aku ingin bekerja ditempat yang seharusnya aku ada disitu, dan melakukan perubahan atas hidupku dan hidupmu.
entahlah,, hatiku menjawab seperti itu, dan mungkin saja karena mereka keturunan PNS, mereka dengan gampang mendapatkan jabatan tersebut.
“apakah karena ibu keturunan bodoh dan tidak pintar, maka menurun pula pada anak-anak ibu? kenapa milik yang bagus itu hanyya dimilki oleh mereka?”, kata ibuku sembari menangis.
“ibu, sadarlah. bersyukurlah pada Alloh atas apa yang diberikan-Nya”.ucapku lirih.
mendengar ibu berbicara seperti itu hatiku menjawab, sanggupkah aku mewujudkannya?sudahkan aku belajar dengan baik sekarang? sudahkah semua uang yang ibu berikan ku gunakan dengan benar??
ough,, itu seperti pertanyaan yang menusuk ke hulu hatiku dengan semua usahaku ini, jujur aku belum belajar dengan benar, aku belum menggunakan uang ibu dengan benar. Yang kulakukan hanya 10% mungkin, yang tertuju untuk ibu, walupun sebenarnya dilubuk hati ini, Hanya Dia yang paling Aku Sayangi.
Ibu, cukupkah jika suatu hari nanti setelah lulus dari sini, aku menjadi PNS??
cukupkah itu ibu?
impianku begitu besar dibanding itu ibu, impianku melebihi impian para PNS disana yang kebanyakan hanya mengandalkan uang untuk meraup segalanya.
Ibu, jika aku tidak bisa mewujudkan mimpimu, akankah kau kecewa bila suatu hari nanti aku tidak menjadi apa yang kau inginkan?
Ibu, Apapun yang terujar dari bibirmu yang penuh dengan kelembutan dan kasihsayang, akan selalu terpikir olehku ibu, sedapat mungkin Alloh yang mengetahui semua ini pasti akan mendengarnya dan aku akan berusaha mewujudkannya, melebih impianmu menjadi PNS.
kelak aku ingin melebih seperti PNS.
aku ingin bekerja dengan karyaku ibu, aku ingin bekerja dedikasiku sepenuhnya, aku ingin bekerja ditempat yang seharusnya aku ada disitu, dan melakukan perubahan atas hidupku dan hidupmu.

Seorang penulis yang telah berkecimpung dalam bidang ini selama lebih dari lima tahun.
Saat ini kegiatan saya tidak hanya sekedar menulis, tapi juga sedang mendalami tentang SEO (Search Engine Optimization) serta membangun situs ini agar bisa lebih berkembang.